Dirgahayu ke-6 Kabupaten Serdang Bedagai
Oleh : Amirul Khair
“Serdang Bedagai” atau sering disingkat “Sergai”, siapa yang tidak tahu ? Andai ada orang di Sumatera Utara tidak tahu minimal mendengar namanya, yang pasti orang tersebut bukan tipe golongan peminat baca koran.
Hampir setiap hari, media cetak khususnya terbitan Kota Medan pasti memuat pemberitaan terkait Sergai dengan mottonya “Tanah Beradat Negeri Bertuah” yang tepat tanggal 7 Januari 2010 berusia genap 6 tahun.
Usia 6 tahun masih masa yang sangat relatif muda bahkan termasuk kategori anak-anak yang belum akil balig (dewasa) dan belum dibebani kewajiban seperti orang dewasa.
Seorang anak balita, bila dalam pertumbuhannya tidak diberi asupan bergizi, tentu pertumbuhannya akan lamban dan tidak sehat. Sebaliknya, asupan gizi yang berimbang kepada balita akan menciptakan anak-anak sehat dan cerdas serta berkualitas.
Kepakan Sayap
Kabupaten Serdang Bedagai memang masih kategori anak-anak yang baru lepas dari status kebalitaannya. Namun, diusianya yang masih belia tersebut, ‘acungan jempol’ pertanda salut sangat wajar untuk diapresiasikan atas prestasi laju pembangunan yang sudah ditorehkan.
Mengukur kesuksesan pada perolehan limit tertentu bukanlah hal yang objektif. Namun paling tidak, ada standard yang menjadi kerangka acuan untuk mengukur sebuah kesuksesan dari sebuah program pembangunan yang digulirkan.
Filosofis “hari ini harus lebik baik dari sebelumnya” tampaknya menjadi komitmen Bupati HT Erry Nuradi dan wakilnya H Soekirman yang sudah sekira 4,5 tahun memimpin dalam memacu laju pembangunan di daerah yang kaya akan potensi pertanian serta salah satu penghasil beras di Sumut dan tercatat surplus setiap tahunnya.
Kepakan sayap pembangunan di Sergai dalam berbagai bidang yang langsung menyentuh masyarakat dan pasti menjadi prioritas telah menorehkan prestasi spektakuler sebagai kabupaten yang baru dimekarkan dari Deli Serdang ini.
Tercatat, sejak tahun 2006 sampai tahun 2009, Sergai meraih 123 penghargaan dengan klasifikasi, 47 jenis penghargaan tingkat nasional dan internasional serta 76 jenis penghargaan tingkat Provinsi Sumatera Utara. Dan lebih spektakulernya lagi, penghargaan tersebut hampir merata di segala aspek pembangunan yang diperankan pemerintah bersama masyarakatnya.
Komitmen dan Kebersamaan
Mungkin, tidak banyak kabupaten/kota di Indonesia yang baru dimekarkan memiliki prestasi luar biasa dalam memacu laju pembangunan seperti yang telah diraih Sergai. Apapun pertimbangannya, sangat wajar bila sebuah kabupaten/kota yang baru dimekarkan akan mengalami hambatan dalam percepatan pembangunan terlebih masih dalam kurun waktu 6 tahun.
Namun, tidaklah berlebihan bila Penulis mengecualikan Sergai dan layak menerima pengecualiaan tersebut bila ditinjau dari kacamata keberadaannya yang masih baru dengan prestasi yang telah diraih.
Setidaknya, ada dua aspek yang menjadikan Sergai mampu melaju bak ‘meteor’ dalam memacu ketertinggalannya dari kabupaten/kota lain yang telah lama ada, Yakni, komitmen pemimpin daerahnya dan kebersamaan rakyat untuk saling bahu membahu serta berpartisipasi dalam pembangunan.
Duet kepemimpinan HT Erry Nuradi dan H Soekirman cukup berhasil dalam menanamkan mental tanggung jawab kepada jajarannya dalam mengemban amanah dan memaknai arti tanggung jawab sebagai pelayan masyarakat, meski masih ada pejabat yang tidak siap dalam merealisasikan tanggung jawab tersebut.
Potret pejabat yang tidak siap dengan tanggung jawab tersebut juga merupakan hal yang wajar karena memang tidak ada orang dan sesuatu yang sempurna namun harus terus diminimalisir.
Sehebat dan secerdas serta sekuat apapun pemimpinnya, bila tidak didukung rakyatnya, mustahil akan mampu memimpin sebuah daerah terlebih setingkat kabupaten menuju keberhasilan pembangunan disegala aspek yang mampu menyejahterakan rakyatnya.
Rasa kebersamaan yang diimplementasikan dalam bentuk kesadaran dan partisipasi masyarakat selama ini merupakan kunci keberhasilan Sergai dengan berbagai prestasinya. Sehingga wajarlah berbagai penghargaan baik tingkat nasional dan internasional terlebih provinsi diberikan kepada negeri “Tanah Beradat Negeri Bertuah” ini.
Komitmen pemimpin untuk menyejahterakan rakyat secara adil dan merata serta kebersamaan mendukung pembangunan lewat partisipasi inilah yang harus terus dipupuk dan dijaga agar tetap terjalin. Bahkan, sinerjisasi ini harus ditumbuhkan lebih subur lagi karena hasil dari komitmen dan kebersamaan tersebut akan kembali kepada seluruh masyarakat Sergai secara utuh.
Masih Banyak “PR”
Puas dengan apa yang telah diraih bukanlah ciri-ciri orang yang sukses. Namun bukan berarti, orang yang tidak puas kategori orang yang serakah. Untuk kebaikan orang banyak, rasa puas adalah sikap yang salah. Sebab, kemajuan memang harus terus diwujudkan terlebih dengan perkembangan zaman yang sangat kompetitif.
Bagi HT Erry Nuradi dan H Soekirman serta pejabat di jajaran Pemkab Sergai, masih banyak “Pekerjaan Rumah” (PR) yang harus dituntaskan untuk menjadikan kehidupan masyarakat Sergai laksana hidup di alam ‘nirwanis’ (surgawi).
Penghargaan yang diraih hanya motivasi untuk terus berbuat yang terbaik bagi rakyat. Esensinya adalah, menjadikan setiap rakyat Sergai merasakan kenyamanan, kebahagiaan dan kesejahteraan yang adil dan merata.
Secara kuantitatif, pembangunan di Sergai dengan keterbatasan sebagai kabupaten yang baru dimekarkan cukup baik dalam memaju laju pembangunan yang sudah dilakukan. Namun, secara kualitatif, masih terlalu banyak yang perlu dibenahi untuk membangun Sergai secara utuh terlebih untuk menjadikannya menjadi salah satu kabupaten terbaik di
Selamat ulang tahun ke-6 Kabupaten Serdang Bedagai. Semoga lebih baik lagi ke depan dengan pembangunan yang langsung dirasakan masyarakat.. Dirgahayu ke-6 Serdang Bedagai.